Not many studies are trying to look at the impact of the implementation of the Family Hope Program (PKH) on gender relations. In fact, the program Conditional Cash Transfer seriously put women as the important subject in managing the household. Reflecting on the experience of the implementation of PKH in Sidoarjo and Bima regencies, it has been found some of the crucial issues that are more important to respond so that PKH implementation can be more meaningful: It is not just as an important buffer or a means of social protection for the extremely poor families when dealing with economic shocks, but also to encourage more far gender equality both within the family and in the community.

Tidak banyak kajian yang berusaha melihat dampak implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap relasi gender. Padahal, program Conditional Cash Transfer ini secara serius menempatkan perempuan sebagai subyek penting dalam pengelolaannya di dalam rumah tangga. Bercermin pada pengalaman implementasi PKH di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Bima, ditemukan beberapa isu krusial yang penting untuk direspon lebih lanjut agar implementasi PKH bisa lebih bermakna: bukan hanya menjadi penyangga penting atau sarana perlindungan sosial bagi keluarga sangat miskin ketika berhadapan dengan guncangan ekonomi, tapi juga dapat mendorong lebih jauh keadilan gender baik dalam keluarga maupun dalam komunitas.